Laman

Selamat datang

Jumat, 23 Desember 2011

Pusi: Tik tok tik tok tik tok

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Detik demi detik
Terus saja berjalan, tak kenal lelah
Walau jam dinding telah berhenti berdetak
Ia terus berjalan

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Menit demi menit
Ia terus berjalan dengan tempo yang sama
Tak peduli dengan orang yang ia kejar
Ataupun yang mengejarnya

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Jam demi jam
Seorang pegawai marah padanya
Mengapa sih kamu gak berhenti sejenak?
Biarkan aku selesaikan soal ini
Setelah itu berjalanlah sesuka hatimu
Ia tak peduli
 terus saja berjalan dengan tempo yang sama

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Minggu demi minggu
Seorang pelajar marah padanya
Mengapa sih kamu berjalan begitu lambat?
Bisakah kau berjalan lebih cepat?
Supaya pelajaran ini cepat selesai
Ia tak peduli
 terus saja berjalan dengan tempo yang sama

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Bulan demi bulan
Sepasang kekasih marah padanya
Mengapa kau berjalan begitu cepat?
Kami masih ingin bersama
Ia tak peduli
 terus saja berjalan dengan tempo yang sama

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Tahun demi tahun
Seorang kakek marah padanya
Mengapa kau tidak kembali ke tempatmu tadi?
Biarkan aku memperbaiki masa mudaku
Ia tak peduli
 terus saja berjalan dengan tempo yang sama

Tik  tok  tik  tok  tik  tok
Itulah waktu . . .
Sifatnya yang konsisten
Membuat semua orang menghargainya
Tak membiarkan siapapun menyia-nyiakannya
Ia tak seperti video film
Dipercepat, diperlambat, dihentikan
Ataupun diulang sesuka hati

Puisi: Mengapa?


Kau adalah bulan dan bintangku
Memberikan cahaya padaku
Saat aku dalam kegelapan
Kau adalah matahariku
Menyinari hidupku setiap hari
Tapi . . .
Mengapa?
Mengapa kau pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun padaku?

Puisi: Apa Artinya?


Apa artinya matahari, tanpa cahayanya
Yang menyinari dunia
Apa artinya bulan, tanpa sinarnya
Yang menerangi gelap malam
Apa artinya bintang-bintang di langit, tanpa gemerlap sinarnya
Yang menghiasi langit malam
Apa artinya diriku ini
Tanpa diri-Nya
Yang telah menciptakan aku
Tuhan Allah ku

Puisi: Diam-diam


Kulihat kau dari atas awan
Diam-diam aku memperhatikan dirimu
Tapi kau . . .
Tak pernah sadar
Bahwa aku ada untuk mengasihimu

Puisi: DENGAN


Dengan cahaya mentari
Matahari menyinari dunia
Dengan sinar bulan
Bulan menerangi gelap malam
Dengan gemerlap cahaya
Bintang – bintang di langit menghiasi langit malam
Dengan cahaya hati-MU
ENGKAU  menyinari dan menghiasi hatiku